Kasus lahan PTPN2 yang diperjualbelikan di Kebun Helvetia Rayon Klumpang Kebun usai sudah. 



Medan SRI.TV.Suara Rakyat RI1.co.

Pihak Kandir turun tangan dan memasang plank di lahan itu. Satu kata untuk Kandir, mantaf.


Pada pemberitaan sebelumnya lahan tersebut dikuasai oleh Wiro seorang yang merasa hebat dan kuat.


Wiro yang sempat merasa besar kepala dan tak gentar jika lahan itu diambil alih oleh PTPN2 dan menyebutkan bukan cuma dia yang berani membeli lahan milik BUMN itu.


Kali ini Kabag Humas PTPN2 yang kini berganti nama PTPN1 Regional 1, Rahmad Kurniawan yang menepati janjinya turun ke lokasi dan langsung mengambil alih lahan yang dikuasai Wiro dengan memasang papan himbauan.


“Terimakasih informasinya bang, baik bang, akan kami cek ke lokasi untuk ditindak lanjuti,” kata Rahmad.


Tampak dalam foto seorang petugas dari PTPN1 Sumut 1 dan didampingi TNI guna memasang papan himbauan. Dan terlihat di lokasi tersebut Wiro tak mampu berbuat apa-apa. Hanya bisa memandangi papan himbauan tersebut berdiri.


Namun hingga berita ini ditayangkan tidak ada terlihat perlawanan dari sang pembeli yang terkenal angkuh itu.


Sebelumnya sinpembeli pernah sesumbar, ia terkesan sombing. “Silahkan saja jika pihak PTPN2 mengambil kembali lahan itu. Bukan cuma saya yang beli lahan gituan. Masih banyak lahan lahan milik PTPN2 yang sudah ludes berpindah tangan, mungkin ada ratusan, bongkarlah semua,” kata Wiro saat dikonfirmasi Wartawan di kantor kebun Helvetia di Desa Klambir Lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang, Sabtu (18/5/24) siang.


Kata Wiro, ia hanya beli setapak, itupun untuk buat usaha yang bisa menolong anak kampung Klumpang Kebun. Tujuannya ingin membuka lapangan kerja untuk anak kampung. Jika itupun salah ya sudahlah, mau macam mana lagi,” kata Wiro.


Pengakuan mengejutkan si pembeli itu tak memantik pihak Manager Kebun Helvetia Hendrik Hutabarat untuk bertindak tegas. Meski sudah ada pengakuan Wiro yang mengetahui ada ratusan lahan yang diperjual belikan, gelagat masa bodoh PTPN 1 Regional 1 masih terasa kental.


Mencuat kencang rumah karyawan aset milik PTPN2 Kebun Helvetia Rayon Klumpang Kebun diduga dihancurkan. Berlokasi di pasar 3 Dusun 17 Karang Sari Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang. Rumah karyawan yang semula masih layak huni itu sudah rata dengan tanah, lahannya sudah berpindah tangan.


Rumah itu adalah rumah dinas karyawan aktif bernama Umar yang saat ini sudah almarhum dan Istrinya juga sudah almarhum. Anak Umar ada tiga orang, satu sudah meninggal, saat ini tinggal dua orang Min dan No. Diduga Min dan No yang menjual rumah dinas orang tuanya itu kepada salah seorang pengusaha botot dan pemilik Cafe Pelangi di Klumpang Kebun. Warga memanggilnya Wiro


Menurut warga, rumah dinas karyawan yang sudah rata dengan tanah itu bakal dibangun untuk gudang alat berat atau gudang botot milik Wiro. Belum bisa dipastikan peruntukannya. Yang pasti kurangnya pengawasan dan pengamanan dibawah kendali asisten umum dan papam PTPN2 penyebab hilangnya satu demi satu aset. Ada khabar yang berkembang, terjadinya penghilangan aset diduga kuat ada keterlibatan orang dalam. Sejumlah LSM meminta agar Regen Head (RH) PTPN1 Regional 1 Didik Prasetio mengapresiasi hal itu. Akhirnya drama kesombongan Wiro luntur, runtuhnya sebuah kesombongan Ugkap  ke media .(pan.ws.red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUJAKETARUB Siap Dukung dan Usung EDI-HASAN Jadi Gubsu dan Wagubsu