PUJAKETARUB Siap Dukung dan Usung EDI-HASAN Jadi Gubsu dan Wagubsu

SURAT TERBUKA UNTUK 

LAWAN SENGKETA PERUSAHAAN INDOCAPE/ COPICCINO, FPU /LBA LEMBAGA BANTUAN ALLAH MENDESAK PIHAK INDOCAPE/ COPICCINO UNTUK DAPAT TUNJUKAN SURAT AKTE 

PELEPASAN HAK JUAL BELI DI ATAS NOTARIS YANG DIUNGKAP STAF PERUSAHAAN INDOCAPE/ COPICCINO MELALUI SELULER ATAS NAMA SALIMIN.

DAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KOTA MEDAN FORUM PEDULI UMMAT (FPU) LEMBAGA BANTUAN ALLAH MENUNTUT BPN UNTUK TRANPARAN TUNJUKAN SURAT YANG DIDUGA SUDAH SAMPAI DIMANA PROSES PIHAK INDOCAPE/ COPICCINO MENINDAKLANJUTI SURAT GEDUNG JL. PEMUDA NO. 19A TERSEBUT.

PENGADILAN NEGERI MEDAN FPU LEMBAGA BANTUSN ALLAH MENUNTUT MINTA TUNJUKAN SALINAN BERKAS ASLI ISI SURAT AMANING DIMAKSUD.

FPU LEMBAGA BANTUAN ALLAH Minta BPN Kota Medan Menyikapi Soal Kasus Gedung JL. Pemuda NO.19A. Karena Dugaan Kami Pihak Lawan SENGKETA Tirbitkan SERTIFIKAT HAK MILIK (SHM).

Medan Area - 

Ketua Umum DEWAN PIMPINAN PUSAT Forum Peduli Ummat (FPU) Sumatera Utara LEMBAGA BANTUAN ALLAH. Dan Dewan Pimpinan Redaksi Online Potret RI 007 Koordinator Wilayah Sumatera Utara – Bagian Utara (Prov. Nanggro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, RIAU dan Sumatera Barat) serta Penasehat Raccasering Badan Peserta Hukum untuk Masyarakat dan Negara. SIUP-PM :No. 01451/1.824.271 NPWP :21.057.287.1-94803.AH.01.01 Tahun 2008. 

Melalui media Online pada hari ini Senin tanggal 21 September 2020

FPU LEMBAGA BANTUAN ALLAH MENYATAKAN SIKAP : 

Diduga kuat Pelepasan Hak Jual Beli toko Gedung Jl. Pemuda No. 19A Medan ANTARA Saudara Tjong Toeng Tjhoen alias Chun - Chun dengan PIHAK PERUSAHAAN INDOCAPE/ COPICCINO penuh dengan kecurangan dan ILegal.

Ahmad Yani bin Abdul Hamid menuding pelepasan Hak Jual beli Toko Gedung Jl. Pemuda No. 19A dimaksud penuh dengan kecurangan dan ketidakadilan. Karena surat Kwitansi tanda Bukti GANTI KERUGIAN Gedung tersebut tertanggal 15 Oktober 1965 telah terjadi Jual Beli dengan Ganti Kerugian saudara 

Tjong Toeng Tjhoen alias 

Chun - Chun dengan Haji Teuku Sulaiman (NV. WAHID).

Dikatakan Ahmad Yani bin Abdul Hamid, kasus gedung tersebut saat ini terbuka lebar secara Publikasi masyarakat dan Pemerintah terkait dapat membacanya dengan jelas di dinding Gedung tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi soal gedung tersebut Instansi terkait dan masyarakat bisa menghubungi Pendiri Forum Peduli Ummat Lembaga Bantuan Allah AHMAD YANI BIN ABDUL HAMID melalui seluler No. Hape 08126306400 - 081210006400.

Masih kata Ahmad Yani bin Abdul Hamid hal ini disampaikan nya dengan tegas karena dirinya adalah pemegang amanah berdasarkan pengaduan masyarakat dan SURAT KUASA PENUH untuk merebut, menguasai dan mempertahankan fisik gedung dimaksud.

Di samping itu kata Ahmad Yani bin Abdul Hamid, dirinya punya niat kuat untuk memperjuangkan Hak milik ahli waris Haji Teuku Sulaima NV WAHID. 

Melalui berita ini Ahmad Yani menegaskan dalam memperjuangkan Gedung tersebut jangan ada pihak manapun yang mengunakan POLITIK BUSUK. Dan jangan ada pihak manapun sifatnya berat sebelah. Kita disini harus berdiri ditengah – tengah Ummat. Yang salah kita salahkan, yang benar tetap kita benarkan. Mari! kita tegakkan kebenaran bersama-sama. (Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi menegakkan kebenaran) Karena Hak diatas Hak adalah Kalamullah (Kata - kata Allah

“Dalam kesempatan ini Ahmad Yani menceritakan sudah cukup lama kezholiman yang dirasakan oleh pihak ahli waris Haji Teuku Sulaiman VN. WAHID. "Hukum tajam kebawah tumpul ke atas”. Tegas Yani

𝙈𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣𝙠𝙖𝙝 𝙋𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙣𝙨𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙠𝙖𝙞𝙩 terlibat terlibat 𝙖𝙩𝙖𝙨 keberadaan gedung tersebut yang selama ini gedung Jl. Pemuda tersebut (seperti tak bertuan). Dan dimana pungsi TATA KOTA soal 𝙠𝙚𝙥𝙚𝙧𝙪𝙣𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙋𝙍𝙄𝙉𝙎𝙄𝙋 Gedung tersebut, 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙋𝙚𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙏𝙤𝙠𝙤 𝙂𝙀𝘿𝙐𝙉𝙂 𝙅𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙢𝙪𝙙𝙖 𝙉𝙤. 19𝘼 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩, 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼 𝙄𝙉𝙄 𝙁𝙄𝙎𝙄𝙆𝙉𝙔𝘼 𝙏𝙀𝙍𝙎𝙄𝘼 - 𝙎𝙄𝘼𝙆𝘼𝙉. 

𝘼𝙥𝙖 𝙋𝙀𝙉𝙔𝙀𝘽𝘼𝘽𝙉𝙔𝘼 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙣𝙨𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙠𝙖𝙞𝙩 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙪, 𝙙𝙞𝙖𝙢 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙗𝙪 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 𝙨𝙤𝙖𝙡 𝙜𝙚𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩.

𝙋𝙞𝙝𝙖𝙠 𝘼𝙝𝙡𝙞 𝙒𝙖𝙧𝙞𝙨 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙋𝙀𝙈𝙄𝙇𝙄𝙆 𝙈𝙐𝙏𝙇𝘼𝙆 𝙂𝙀𝘿𝙐𝙉𝙂 𝘿𝙄𝙈𝘼𝙆𝙎𝙐𝘿 𝙅𝘼𝙇𝘼𝙉 𝙋𝙀𝙈𝙐𝘿𝘼 𝙉𝙊. 19𝘼. 

𝘽𝙚𝙧𝙙𝙖𝙨𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙎𝙐𝙍𝘼𝙏 𝙆𝙒𝙄𝙏𝘼𝙉𝙎𝙄 𝙂𝘼𝙉𝙏𝙄 𝙆𝙀𝙍𝙐𝙂𝙄𝘼𝙉 𝘽𝙀𝙍𝙈𝘼𝙏𝙀𝙍𝘼𝙄 𝘾𝙐𝙆𝙐𝙋 𝙏𝙚𝙧𝙩𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡 15 𝙊𝙠𝙩𝙤𝙗𝙚𝙧 1965. 𝙕𝘼𝙈𝘼𝙉 𝘿𝙐𝙀𝙇𝙊

Masih kata Ahmad Yani bin Abdul Hamid, dalam kesempatan ini 

MENYAKAN SIKAP TEGAS : 

Program kerja Forum Peduli Ummat (FPU) Lembaga Bantuan Allah sifatnya untuk membela masyarakat atau ahli waris Haji Teuku Sulaiman NV. WAHID.  Perjuangan ini adalah semata-mata NIAT untuk membela hak para ahli waris dengan rasa kepedulian yang mendalam kepada Ummat sampai dengan selesai, Ahmad Yani bin Abdul Hamid menegaskan tidak mundur setapakpun walaupun nyawa taruhannya untuk membela hak para ahli waris. 

Kesimpulannya disini ini kata Ahmad Yani, kami bukan mencari keuntangan pribadi dan bukan pula mencari masalah, tapi kami mau menyelesaikan INDUK masalahnya. 

JADIKAN DIRI KITA HANYA SEBAGAI ASBAB/ PERANTARA selesaikan yang bersengketa berkepanjangan dan tidak berkesudahan. 

Selanjutnya kata Ahmad Yani informasi yang diterimanya dari Staf Karyawan Perusahaan Indocape/ Copiccino atas nama SALIMIN melalui seluler mengatakan pihak mereka telah membeli gedung tersebut di atas notaris. 

Sampai saat ini pihak Indocape/ Copiccino tiga kali dapat surat panggilan undangan MEDIASI dari Lurah Aur tidak pernah mau datang, tidak hadir memenuhi undangan tersebut. Dalam undangan pertemuan yang ke tiga kalinya tidak juga mengindahkan undangan Lurah setempat Kampung Aur.

Kami dari DEWAN PIMPINAN PUSAT Forum Peduli Ummat (FPU) Sumatera Utara Indonesia LEMBAGA BANTUAN ALLAH mendapatkan informasi dari Kepling setempat mengatakan pihak perusahaan Indocape/ Copiccino tidak mau di MEDIASI. Sementara itu panggilan pertama SALIMIN mengatakan posisinya diluar kota, panggilan kedua tidak hadir dengan alasan cepat sekali panggilan kedua mereka terima

Pendiri DE𝙒𝘼𝙉 𝙋𝙄𝙈𝙋𝙄𝙉𝘼𝙉 𝙋𝙐𝙎𝘼𝙏 𝙁𝙊𝙍𝙐𝙈 𝙋𝙀𝘿𝙐𝙇𝙄 𝙐𝙈𝙈𝘼𝙏 (𝙁𝙋𝙐) 𝙎𝙪𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙖 𝙐𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝙂𝘼 𝘽𝘼𝙉𝙏𝙐𝘼𝙉 𝘼𝙇𝙇𝘼𝙃. Menyampaikan melalui media ini 𝙨𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 prosudur 𝙨𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙪𝙣𝙙𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙈𝙀𝘿𝙄𝘼𝙎𝙄 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙇𝙪𝙧𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙆𝙖𝙢𝙥𝙪𝙣𝙜 𝘼𝙪𝙧  𝙎𝙄𝙁𝘼𝙏𝙉𝙔𝘼 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙈𝙀𝘿𝙄𝘼𝙎𝙄/ mempertemukan kedua bela pihak naumun 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙇𝘼𝙒𝘼𝙉 𝙎𝙀𝙉𝙂𝙆𝙀𝙏𝘼, 𝘼𝙙𝙖 𝘼𝙋𝘼 𝘿𝙄𝘽𝘼𝙇𝙄𝙆 𝙎𝙀𝙈𝙐𝘼 𝙄𝙉𝙄? 

Dalam kesempatan ini Ahmad Yani bin Abdul Hamid selaku Ketua Umum DEWAN PIMPINAN PUSAT Forum Peduli Ummat (FPU) Sumatera Utara LEMBAGA BANTUAN ALLAH. Dan Dewan Pimpinan Redaksi Online Potret RI 007 Koordinator Wilayah Sumatera Utara – Bagian Utara (Prov. Nanggro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, RIAU dan Sumatera Barat) serta Penasehat Raccasering Badan Peserta Hukum untuk Masyarakat dan Negara. SIUP-PM :No. 01451/1.824.271 NPWP :21.057.287.1-94803.AH.01.01 Tahun 2008. 

𝙈𝙀𝙉𝙐𝙉𝙏𝙐𝙏 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙋𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙇𝘼𝙒𝘼𝙉 𝙎𝙚𝙣𝙜𝙠𝙚𝙩𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙈𝙀𝙉𝙐𝙉𝙅𝙐𝙆𝘼𝙉 𝙎𝙐𝙍𝘼𝙏 𝘼𝙆𝙏𝙀 𝙅𝙐𝘼𝙇 𝘽𝙀𝙇𝙄 DI ATAS NOTARIS 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙪𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥 𝙎𝙏𝘼𝙁 𝙋𝙀𝙍𝙐𝙎𝘼𝙃𝘼𝘼𝙉 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙘𝙖𝙥𝙚/ 𝘾𝙤𝙥𝙞𝙘𝙘𝙞𝙣𝙤 𝙖𝙩𝙖𝙨 𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙎𝘼𝙇𝙄𝙈𝙄𝙉 melalui seluler

Dan kami menutut, mendesak mempertanyakan pihak PENGADILAN NEGRI MEDAN untuk dapat menunjukan bukti ASLI salinan surat AMANING tersebut

Ahmad Yani bin Abdul Hamid 𝙈𝙀𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙎𝙄𝙆𝘼𝙋 𝘿𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙏𝙀𝙂𝘼𝙎 :

𝙎𝙊𝘼𝙇 𝘿𝙀𝘿𝙐𝙉𝙂 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩, p𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙘𝙖𝙥𝙚/Copiccino 𝙥𝙚me𝙜𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙐𝙍𝘼𝙏 𝙂𝙀𝘿𝙐𝙉𝙂 𝙏𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 dengan cara Jual Beli di atas Notaris dengan saudara Tjong Toeng Tjhoen alias Chun - Chun.

K𝙖𝙢𝙞 dalam KASUS ini 𝙈𝙀𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼𝙆𝘼𝙉 SIKAP : Bahwasyahnya pihak  𝙋𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙝𝙨𝙖𝙣 𝙄𝙉𝘿𝙊𝘾𝘼𝙋𝙀 / 𝘾𝙊𝙋𝙄𝘾𝘾𝙄𝙉𝙊 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 (𝙋𝙀𝙉𝘼𝘿𝘼) 𝙈𝙀𝙈𝘽𝙀𝙇𝙄 𝘽𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙏𝙄𝘿𝘼𝙆 𝘽𝙀𝙍𝙂𝙀𝙍𝘼𝙆 (𝙂𝙚𝙙𝙪𝙣𝙜) 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 Tjong Toeng Tjhoen alias 𝘾𝙃𝙐𝙉 - 𝘾𝙃𝙐𝙉. Sebelum terjadi jual beli tersebut antara pihak perusahaan Indocape/ Capeccino denganTjong Toeng Tjhoen alias Chun - chun.

T𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙪𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙡𝙚𝙥𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣 haknya 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙂𝘼𝙉𝙏𝙄 𝙆𝙀𝙍𝙐𝙂𝙄𝘼𝙉 tert𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡 15 𝙊𝙠𝙩𝙤𝙗𝙚𝙧 1965 kepada Haji Teuku Sulaiman NV. WAHID.

Ahmad Yani bin Abdul Hamid mengatakan dari d𝙪𝙡𝙪 𝙂𝙚𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙉𝙊𝙍M𝘼𝙇. d𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙂𝙀𝘿𝙐𝙉𝙂 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 pernah 𝙙𝙞𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 seperti  gedung yang lainya

Sebelum terjadi perintah Eksekusi Haji Teuku Sulaiman NV. WAHID mendapatkan surat AMANING Putusan dari PN - Pengadilan Negri Medan. Ahli waris Haji Teuku Sulaiman cukup lama tinggal di gedung tersebut sebelum dieksekusi.

Masih kata Ahmad Yani bin Abdul Hamid, adapun Kronologis sengketa Gedung tersebut, berawal hingga terjadinya eksekusi yang tercantum dalam surat AMANING tahun 2001 hingga terjadinya EKSEKUSI yang kita ketahui karena Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 20 Maret tahun 2001. Dan Putusan Mahkamah Agung tertanggal 24 Juli  2000

Putusan Mahkamah Agung di surat baris IV adalah : (Bahwa oleh karena GEDUNG beserta tanah tapak perumahan dan pekarangannya yang turut terkena sita itu adalah milik pelawan (Haji Teuku Sulaiman/ NV. Wahid) yang sah, maka sudah sepantasnya sita executie (executorial baslag) yang diletakkan tersebut, harus dinyatakan tidak sah atau tidak berkekuatan hukum karenanya sita executie tersebut harus diangkat kembal

Bahwa tindakan terlawan Tjong Toeng Tjhoen alias CHUN - CHUN adalah perbuatan melawan hukum (onrecht matigedaad), karena telah menjual GEDUNG beserta tanah tapak rumah dan pekarangannya tersebut kepada HAJI TEUKU SULAIMAN kemudian menganggunkan kepada (Bank BNI 1946 Cabang Belawan) sebagai jaminan kreditnya

Saat ini gedung tersebut di alihkan, dijual oleh saudara Tjong Toeng Tjhoen alias CHUN - CHUN kepada pihak Perusahaan Indocape/ Capeccino.

Masih kata Ahmad Melalui Media ini kami menyampaikan informasi kepada pihak Lawan sengketa. Kami dalam waktu dekat ini akan buat aksi damai, demo dikantor Perusahaan Indocape/ Copiccino. Dan kami akan mepertanyakan soal salinan surat ISI AMANING tersebut kepada pihak Pengadilan Negri Medan. Dan kami meminta dengan tegas kepada BPN - (Badan Pertanahan Nasional) KOTA MEDAN sifatnya harus terbuka dan jangan ada yang ditutup - tutupi. 

Kami dari DEWAN PIMPINAN PUSAT Forum Peduli Ummat (FPU) Sumatera Utara LEMBAGA BANTUAN ALLAH menyampaikan

kepada seluruh lapisan masyarakat dan kepada para Pakar hukum,  kepada pihak yang berwajib. Kami berbuat dan bertindak merebut, menguasai dan mempertahankan fisik Gedung tersebut dengan sistem cara kerja AKSI DAMAI, dalam memperjuangkan Hak para ahli waris, kami dalam memperjuangkan Hak para ahli waris Haji Teuku Sulaiman NV. WAHID mencari ridho dan mengharapkan BANTUAN ALLAH SWT agar kasus sengketa gedung tersebut cepat selesainya.

Kami berbuat dan bertindak berdasarkan pengaduan Masyarakat dan Surat KUASA PENUH :

Kami dalam kesempatan ini menyampaikan program kerja kami tidak bisa terlepas kerjasama kepada instansi terkait, sebagai mitra. Kami sebelum berbuat dan bertinda membuat permohonan/ perlindungan hukum sesuai dengan isi surat Pemberitauan yang kami layangkan kepada instansi terkait. 

Target kami dalam mperjuangkan hak para ahli waris mendamaikan yang bersengketa agar Gedung tersebut dapat dengan jelas statusnya

Kami dari DEWAN PIMPINAN PUSAT Forum Peduli Ummat LEMBAGA BANTUAN ALLAH

Menyatakan Sikap dan Kronologis

GARIS BESAR KASUS GEDUNG JALAN PEMUDA NO. 19A yang saat ini Fisik-nya kami kuasai,.. berdasarkan surat Kuasa Penuh. Maksud dan tujuan kami untuk menguasai Fisik dan buat aksi damai agar masyarakat mengerti dan lawan sengketa dapat memahami maksud dan tujuan kami adanya membuat aksi damai agar kasus gedung tersebut dapat diselesaikan dengan bijaksana.

Aksi yang kami buat secara publik ternyata ada Reaksinya dari pihak lawan. Terbukti, Baleho yang kami pasang di gedung tersebut dibongkar habis oleh pihak lawan sengketa. Lawan sengketa kami bukan lagi pihak pertama atas nama CHUN CHUN. Saat ini lawan sengketa kami pihak kedua dari Perusahaan INDOCAPE/COPICCINO karena telah membeli gedung tersebut bdari Chun - Chun

Demikianlah surat terbuka ini kami sampaikan dengan apa adanya.

Medan, 21/09/2020

Wassalam, hormat kami 

Ketua Umum 

Ahmad Yani bin Abdul Hamid.(jgn. red)

Sekertaris Jendral

Ir. Amrin Syah MM.