Di picu saat aspirasi dibelenggu Rakyat berbicara Soal BLT, ini Massa Bakar Mobil Dinas Wakapolres Madina
sumut .SRI
Mandailing Natal
Di mula Berawal aksi pemblokiran jalan dan aspirasi tak kunjung di dengar Jalinsum di Desa Mompang Julu oleh sebagian masyarakat yang di sulut api kemarahan menuntut penurunkan jabatan Kepala Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara ), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin, (29/06/2020) masih berlanjut hingga malam hari.
Dalam aksi tersebut, terjadi pemblokiran jalan terkait rentetan dugaan tindaklanjut dari soal pembagian (BLT) Desa Mompang Julu, dalam perkiraan massa di perkirakan 500 (lima Ratus )orang yang melakukan orasi di TKP tersebut.
Mahasiswa menjelaskan, bahwa orasi dipicu permasalahan BLT yang dinilai tidak transparan oleh Kepala Desa Mompang Julu, menurutnya, pengolahan BLT Dana Desa diduga penuh syarat praktik KKN terhadap kebijakan yang telah dilakukan.
Saat dimintai klarifikasi, Kepala Desa Mompang Julu (Hendri Hasibuan_red) terkait tentang Dana Desa Anggaran Tahun Anggaran 2018 sampai dengan 2020, Kades tidak bisa menjawab, atas dugaan tranparansi publik yang dinilai tergadaikan. Tak ayal, massa meminta Kades Mompang Julu untuk segera mundur secepatnya dari jabatannya.
Menurut informasi di lapangan para pendemo meminta Bupati Madina agar segera mencabut Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Mompang Julu, yang di anggap tidak transparan mengelola APBDesa 2018 sampai dengan 2020. Selanjutnya, para pendemo juga meminta para pihak penegak hukum harus memeriksa dan menangkap Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan.
Informasi yang dihimpun di lapangan saat lakukan orasi, massa memblokir jalan akses lintas penghubung provinsi, tuntutannya, memaksa Bupati Madina untuk segera lakukan pemberhentian Hendri Hasibuan dari Jabatan sebagai Kades Mompang Julu. Sempat terjadi negosiasi untuk diminta membubarkan diri oleh pihak pengamanan, namun kelompok massa pendemo tidak mengindahkan, dan suasana TKP menjadi ricuh ketika diduga dimulainya pelemparan batu terhadap personel pengamanan yang tergabung antara Polri dan TNI.
Akibat kericuhan tersebut, 1 unit Sepeda motor, 1 unit Mobil Suzuki Baleno dan 1 Unit Mobil dinas Wakapolres Madina pora-poranda dilahap si jago merah, diduga dibakar massa peserta orasi tidak di dengar ini lah k
Dikabarkan 6 anggota Polres Madina mengalami luka lemparan batu, dan langsung dilarikan ke-RSUD Panyabungan untuk mendapati perawatan medis. Salah seorang tokoh masyarakat dan juga aktivis M.yahya .. kalau aspirasi tidak di dengarkan oleh pemerintah setempat ini lah jadi nya .dan selalu ego sendiri di pertahankan kan ini negara demokrasi bukan kerajaan begini lah jadi nya pemimpin itu di gaji dari pajak rakyat ya arus dengar aspirasinya gak sanggup mundur ..celoteh aktivis..
Hingga berita ini di turunkan, TNI-Polri masih bertahan di Jalinsum Medan-Padang tepatnya di RM Mandira. Dan dalam pantauan, massa juga masih konsentrasi pada titik kumpul awal aksi pemblokiran jalan.sampai berita ini di tayangan belum ada yang pejabat berwemang mau bicara ...DRM.(Red)
Komentar
Posting Komentar