Polres Pelabuhan Belawan Cepat Tanggap Tangani Kasus SPBU Marelan Running Teks Penghinaan Jokowi


SUARA RAKYAT RI - Pasca viral running teks penghinaan nama Jokowi dan Megawati di SPBU pasar 3 Marelan pihak Polres Pelabuhan Belawan cepat tanggap dalam menangani kasus yang terjadi pertama kali di Indonesia tersebut.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP.Ikhwan Lubis SH.MH didampingi Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP.Jerico Lavian Chandra, SH memberikan penjelasan pada wartawan.Sabtu siang (25/05/2019) di ruang kerja Kapolres Pelabuhan Belawan.

"Kasus itu masih dalam penyelidikan dan masih kita minta keterangan dari tim IT pihak pertamina," Terang Kasat Reskrim AKP.Jerico Lavian Chandra.

Lebih lanjut Jerico menerangkan,  Videotron masih passwod pabrikan belum ada dirubah.

Tersangka pelaku masih belum bisa diketahui akantetapi siapa yang pertamakali menyebarkan video itu.

Kita masih telusuri penyebaran video itu kita sudah menyita laptop dan wifi guna penyelidikan 5 orang sudah diperiksa dari pihak SPBU baik pekerja maupun security.Terang Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP.Jerico Lavian Chandra.

Heboh..Video Hina Jokowi dan Megawati di Running Teks SPBU Marelan

Sebwlumnya diketahui sempat Heboh beredar video running teks yang menghina Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarno Putri sempat beredar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Pasar 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (24/5/2019).

Akibatnya, warga yang sempat merasa resah dengan running teks tersebut menilai akan memicu konflik.

Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan, Robi, membenarkan kejadian tersebut kalau video yang meresahkan tersebut berasal dari SPBU 14.202.1141.

“Iya benar memang benar kejadian tersebut, saat ini Tim IT Pertamina juga sedang melakukan pengecekan atas kejadian tersebut,” ujarnya.

Robi mengaku, kejadian tersebut diketahui pada Kamis (23/5) sekitar pukul 21.30 WIB, petugas security dan petugas SPBU melakukan pergantian tugas.

“Karyawan pas waktu kejadian lagi di dalam kantor melakukan serah terima, saat rapat tersebut tim sekuriti mendengar suara rame- rame dan melihat keluar. Saat dilihat, di To Time yang semestinya bertuliskan harga BBM berubah menjadi tulisan kalimat- kalimat ujaran kebencian,” akunya.

Melihat kejadian tersebut, tim keamanan langsung berkordinasi dengan pengawas SPBU dan langsung mematikan To Tim tersebut.

“Tim langsung mematikan To Tim tersebut, dan melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina. Kalau kontrol To Tim ini tidak berada di sini melainkan di Medan, karena pihaknya bekerja sama dengan provider lain,” ujarnya.

Robi mengungkapkan kasus ujaran kebencian itu telah dilaporkan ke Polres Belawan untuk diselidiki dan menangkap pelakunya.

“Saat ini, pihak pertamina telah menyerahkan permasalahan ini kepada pihak berwajib,” ungkapnya.(Jung/Mrl).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUJAKETARUB Siap Dukung dan Usung EDI-HASAN Jadi Gubsu dan Wagubsu